Semua ulama telah sepakat bahwa shalat jumat merupakan suatu kewajiban bagi seluruh kaum muslimin (muslim laki-laki). Namun, diantara ulama 4 Mazhab terjadi khilafiyah (beda pendapat) soal status hukum shalat jumat agi kaum wanita.
Dalil Shalat Jumat. Perintah untuk melaksanakan shalat jumat ini terdapat dalam AL QUr'an Surat Al-Jumu'ah ayat 9. Allah SWT berfirman,
Artinya: "Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli[1475]. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Maksudnya tinggalkanlah jual beli ini adalah apabila imam telah naik mimbar dan muazzin telah azan di hari Jum'at, Maka kaum muslimin wajib bersegera memenuhi panggilan muazzin itu dan meninggalakan semua pekerjaannya.
Hadits Lalu ada hadits Rasulullah SAW berikut ini. Rasulullah SAW bersabda, "Shalat Jumat itu adalah fardhu bagi setiap orang muslim kecuali 4, yaitu orang sakit, hamba sahaya, orang musafir dan wanita." (HR. Bukhari).
Berdasarkan hadits tersebut, wanita tidak diwajibkan untuk shalat jumat, akan tetapi wanita boleh melaksanakan shalat tersebut sebagaimana kaum pria. Bolehnya tersebut disebutkan dalam mazhab Syafi'i dan Maliki, sedangkan untuk mazhab Hanafi hukumnya tidak wajib.
Sudah Shalat Jumat apa Perlu melaksanakan shalat Zuhur. Menurut Imam Syafi'i. Keberadaan shalat jumat adalahs ebagai pengganti dari shalat zuhur. Shalat jumat dilakukan 2 raka'at dan dua rakaat yang lain telah diganti dengan 2 kali khutbah.
Oleh karena itu, shalat jumat itu adalah pengganti shalat zuhur. Faham Syafi'iyah menyimpulkan bahwa kaum wanita yang melaksanakan shalat jumat itu tidak perlu melaksanakan shalat zuhur, sebagaimana kaum pria. Kewajian shalat zuhur itu telah digugurkan oleh shalat jumat.
Menurut Imam Hmabali. Tidak diwajibkan shalat jumat kepada kaum wanita. Namun bila melaksanakan shalat jumat, maka menurut faham ini kaum wanita wajib juga melaksanakan shalat zuhur. Faham Hambali menyebutkan bahwa shalat jumat sama sekali bukanlah pengganti shalat zuhur.
FATWA MUI Mengenai Shalat Jumat Pelaksanaan shalat jumat bagi kaum wanita diperbolehkan, namun hukumnya tidalkah wajib. Hal itu dikarenakan banyaknya kaum wanita yang melaksanakan shalat jumat di masa Rasulullah SAW, yang pada saat itu Nabi SAW tidak melarangnya.
Bisa disimpulkan bahwa perintah shalat jumat dalam Al Qur'an dan Hadits oleh para penafsir hanya diperuntukkan atau diwajibkan bagi kaum pria semata, sehingga shalat jumat bagi kaum wanita hukumnya tidak dfiwajibkan, melainkan hanya diperbolehkan.
Dalam perjalanan Isra' Mi'raj, setelah melampaui Masjidil Aqsha, Nabi langsung diangkat naik sampai ke langit tujuh, lalu Sidratul Muntaha dan Baitul Ma’mur. Imam Al-Bukhari meriwayatkan, pada saat peristiwa Mi’raj, Nabi Muhammad SAW berada di Baitul Ma’mur, Allah SWT mewajibkannya beserta umat Islam yang dipimpinnya untuk mengerjakan shalat limapuluh kali sehari-semalam.
Nabi Muhammad menerima begitu saja dan langsung bergegas. Namun Nabi Musa AS memperingatkan, umat Muhammad tidak akan kuat dengan limapuluh waktu itu. ”Aku telah belajar dari pengalaman umat manusia sebelum kamu. Aku pernah mengurusi Bani Israil yang sangat rumit. Kembalilah kepada Tuhanmu dan mitalah keringanan untuk umatmu.”
Nabi Muhammad kembali menghadap Sang Rabb, meminta keringanan dan ternyata dikabulkan. Tidak lagi lipapuluh waktu, tapi sepuluh waktu saja. Nabi Muhammad pun bergegas. Namun Nabi Musa tetap tidak yakin umat Muhammad mampu melakukan shalat sepuluh waktu itu. ”Mintalah lagi keringanan.” Nabi kembali dan akhirnya memeroleh keringanan, menjadi hanya lima waktu saja."
Sebenarnya Nabi Musa masih berkeberatan dengan lima waktu itu dan menyuruh Nabi Muhammad untuk kembali meminta keringanan. Namun Nabi Muhammad tidak berani. “Aku sudah meminta keringanan kepada Tuhanku, sampai aku malu. Kini aku sudah ridha dan pasrah.”
Nabi Muhammad memang mengakui bahwa pendapat Nabi Musa AS itu benar adanya. Lima kali shalat sehari semalam itu masih memberatkan. Namun lima waktu itu bukankah sudah merupakan bentuk keringanan?! Demikianlah.
Shalat telah diwajibkan bagi Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya sejak diturunkannya firman Allah pada awal kenabian,
Hai orang yang berselimut (Muhammad),),bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya)... (QS. Al-Muzzammil, 73:1-19)
Ini adalah petunjuk bahwa Rasulullah dan para pengikutnya yang baru berjumlah sedikit kala itu memiliki kewajiban untuk bangun pada tengah malam untuk menjalankan kewajiban. Menurut Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid, al-Hasan, Qatadah, dan ulama salaf lainnya, kewajiban shalat malam dihapuskan setelah ayat ke 20 atau ayat terakhir dari surat al-Muzammil ini diturunkan oleh Allah SWT.
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur'an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah...
Pelaksanaan ibadah shalat menunjukkan bahwa Baitul Maqdis di Yerusalem merupakan salah satu tempat sangat penting posisinya dalam agama Islam sebagai kiblat pertama umat Islam. Kurang lebih 13 tahun lamanya Nabi Shalat dan para pengikutnya menghadap Baitul Maqdis, sebelum akhirnya Allah memerintahkan umat Islam untuk memindahkan kiblatnya ke Ka'bah di Makkah. Pemindahan arah kiblat ini terjadi di tengah-tengah ibadah shalat sedang berlangsung. Masjid tempat dilaksanakan shalat ketika perintah berpindah kiblat ini diturunkan hingga sekarang disebut sebagai Masjid Kiblatain (Masjid Dua Kiblat).
Allah senantiasa melibatkan Masjidil Aqsho dalam setiap perkembangan ajaran-ajaran seputar Shalat. Termasuk menghadap ke Baitul Maqdis sebelum dipindahkan kiblatnya ke Ka'bah. Perintah Shalat lima waktu diterima setelah Rasulullah dikaruniai singgah di Baitul Maqdis (QS. Al-Isra', 17:1) dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha.
Imam Syafi'i menyatakan, "Saya sangat suka beri'tikaf di Masjid (Baitul Maqdis), lebih dari Masjid manapun." Ketika ditanya alasannya, Beliau menjawab, "Di sinilah tempat berkumpul dan dikuburkannya beberapa Nabi Allah."
Memahami makna dalam percakapan
transaksional dan interpersonal sangat sederhana untuk erinteraksi dengan
lingkungan terdekat.
Kompetensi Dasar:
1.2. Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan
interpersonal (bersosialisasi) yang menggunakan ragam bahasa lisan sangat
sederhana secara lancar, akurat dan berterima untuk berinteraksi dengan
lingkungan terdekat yang melibatkan tindak tutur; meminta danmemberi informasi,
mengucapkan terima kasih, meminta maaf, dan mengungkapakan kesantunan.
Indikator:1.2.1.Merespon makna tindak tutur yang menyatakan ungkapan meminta dan memberi
informasi.
1.2.2.Merespon
makna tindak tutur yang menyatakan ungkapan ucapan terima kasih
1.2.3.Merespon
makna tindak tutur yang menyatakan ungkapan meminta maaf.
1.2.4.Merespon
makna tindak tutur yang menyatakan ungkapan kesantunan.
Standar Kompetensi :3.Berbicara
Mengungkapkan
makna dalam percakapan transaksional dan interpersonal sangat sederhana untuk
berinteraksi dengan lingkungan terdekat.
Kompetensi Dasar:
3.1. Merespon makna dalam percakapan transaksional (to get things done) dan
interpersonal (bersosialisasi) yang menggunakan ragam bahasa lisan sangat
sederhana secara lancar, akurat dan berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan
terdekat yang melibatkan tindak tutur; meminta danmemberi informasi,
mengucapkan terima kasih, meminta maaf, dan mengungkapakan kesantunan.
Indikator:3.1.1.Menggunakan makna tindak tutur yang menyatakan ungkapan meminta dan
memberi informasi.
3.1.2.Menggunakan makna tindak tutur yang menyatakan ungkapan ucapan terima
kasih
3.1.3.Menggunakan makna tindak tutur yang menyatakan ungkapan meminta maaf.
3.1.4.Menggunakan makna tindak tutur yang menyatakan ungkapan kesantunan.
Tema :Going
Shopping
Aspek/Skill:Mendengarkan dan Berbicara
Alokasi Waktu:2 X pertemuan (4 X 40menit)
A.Tujuan
Pembelajaran
Pertemuan 1
Pada
akhir pelajaran siswa dapat;
1.Mengidentifikasi makna dan fungsi ungkapan meminta dan memberi
informasi.
2.Mengidentifikasi makna dan fungsi ungkapan ucapan terima
kasih.
3.Merespon ungkapan meminta dan memberi informasi.
4.Merespon ungkapan ucapan terima kasih.
5.Menggunakan ungkapan ucapan terima kasih dalam percakapan
pendek sederhana.
Pertemuan 2
1.Mengidentifikasi makna dan fungsi ungkapan meminta maaf.
2.Mengidentifikasi makna dan fungsi ungkapan yang
menyatakan kesantunan.
3.Merespon ungkapan meminta maaf.
4.Merespon ungkapan yang menyatakan kesantunan.
5.Menggunakan ungkapan meminta maaf.
6.Menggunakan ungkapan yang menyatakan kesantunan.
B.Materi
Pembelajaran
Pertemuan 1
oUngkapan meminta dan memberi informasi
Contoh;A:Have you got…….?
B:Yes, I
have/ No, I haven’t
A: How much is it?
B: It is Rp. 40,000
oUngkapan terima kasih
Contoh;A:Thank you.
B:You’re
welcome.
oKosa
kata
oNouns:things in the shop
oNumber:one, two, million, thousand, hundred,
Pertemuan 2
oUngkapan meminta maaf
Contoh;A:I’m sorry.
B:It’s okay.
oUngkapan
yang menyatakan kesantunan
Contoh;A:Please . . . !
B:All right, thanks.
oKosa
kata
oVerbs:borrow, give, come, point, show,
take, help.
oNouns;things outside the classroom and at home
C.Metode
dan Teknik:
Direct
method (metode guru
menjelaskan)
Total
Physical Response
(untuk pengenalan kosa kata baru)
·Tanyajawab mengenai Going Shoppingyang
berkaitan dengan lingkungan terdekat
·Menjelaskan pentingnya materi yang akan dipelari berikut kompetensi
yang harus dikuasai siswa
B.Kegiatan Inti
Melibatkan
peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang materi Going
Shopping yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam
takambang jadi guru.
Memperhatikan
penjelasan tentang kosakata dan tatabahasa yang berkaitan dengan Going
Shopping.
Bermain game pendahuluan untuk
menunjang keberhasilan game Going
Shopping
Menggunakan game bernama Going Shopping sebagai media pembelajaran, dan sumber belajar.
Memfasilitasi
terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru,
lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
Memfasilitasi
peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
Memberikan
umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun
hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
Membantu
menyelesaikan masalah;
Guru
bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
Guru
bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,
C. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan
penutup, guru:
melakukan
penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara
konsisten dan terprogram;
memberikan
umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
Memberikan
penugasan di rumah untuk mempraktikkan dialog berisi ungkapan meminta dan
memberi informasi, serta ungkapan rasa terima kasih.
menyampaikan
rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan
2
A.
Kegiatan awal
oGreetings,
checking for the roll
oPre-test,
review
B. Kegiatan inti
1.Siswa menebak arti kata kerja (borrow,
give, come, point, show, take, help) dengan memperhatikan demonstrasi guru.
2.Siswa menemukan makna kosa kata (nouns
outside the class and at home) dengan cara melaksanakan perintah guru dalam
bahasa inggris dengan bantuan real object/gambar.
Contoh;
Come here, please! Show me the school
yard, please! Point at the refrigerator!
3.Siswa mendengarkan contoh dialog
tentang ungkapan meminta maaf dan ungkapan kesantunan.
4.Siswa menjawab pertanyaan guru tentang
makna dan fungsi ungkapan meminta maaf dan ungkapan kesantunan.
5.Siswa menjawab pertanyaan guru tentang ungkapan meminta
maaf dan ungkapan kesantunan.
6.Siswa merespon pertanyaan guru tentang ungkapan meminta
maaf dan ungkapan kesantunan..
7.Siswa bermain peran untuk melakukan dialog bersasarkan kartu
peran.
Contoh;
Student A:Kartu 1 (bunyi:
Anda butuh pinjaman uang ke temanmu)
Student B:Kartu 2 (bunyi:
Anda tidak punya uang)
Contoh
dialog;
A:Excuse me.
B:Yes.
A:Can I borrow your money?
B:I’m sorry. I have no money.
A:That’s okay.
C.
Kegiatan Akhir
1.Guru menanyakan kesan siswa untuk
memberikan feed-back, berupa kesulitan apa yang dihadapi dan kesan terhadap
pelajaran yang baru saja dijalani.
2.Memberikan penugasan di rumah untuk mempraktikkan dialog
berisi ungkapan meminta dan memberi informasi, serta ungkapan rasa terima
kasih.
Sumber
Belajar
a.Contoh dialog/ungkapan-ungkapan secara lisan
b.Game yang sudah dirancang terlebih dahulu
Penilaian
a.Teknik:Pertanyaan lisan
b.Bentuk:Penugasan ( Lisan dan performance)
c.Instrumen:
Siswa melakukan tanya jawab tentang
barang-barang belanjaan seperti permainan di atas.
Uraian
Skor
Setiap
jawaban benar, tata bahasa benar, pilihan kata tepat dan lafal benar
Setiap
jawaban benar, tata bahasa kurang tepat, pilihan kata tepat dan lafal benar.
Setiap
jawaban benar, tata bahasa salah, pilihan kata kurang tepat dan lafal benar
Setiap
jawaban benar, tata bahasa salah, pilihan kata dan lafal kurang tepat.
Setiap
jawaban kurang tepat, tata bahasa salah, pilihan kata dan lafal salah